Sabtu, 07 Januari 2012

Yayasan Amirul Mukminin: Analisa "Fatwa" MUI tentang Syiah

Yayasan Amirul Mukminin: Analisa "Fatwa" MUI tentang Syiah: Dalam pertemuannya dengan para pelajar Indonesia yang berada di Qom (28/4), Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab menyebutkan bahwa sampai ...

DURHAKA KARENA CINTA ==> SEBUAH TRAGEDI DARI SAMPANG

Kericuhan yang terjadi di Sampang Madura, ternyata pemicunya sangat sederhana. Seorang anak manusia yang marah karena cintanya tidak kesampaian. Ketika hasrat cintanya putus di tengah jalan, maka anak manusia ini menjadi "BB". Maksud "BB" disini bukan Blacberry tetapi BUTA & BODOH.
Anak Manusia ini bernama ROIS, dia diam-diam menaruh hati pada seorang wanita di desanya sebut saja Bunga Sampang. Tetapi tak seorangpun mengetahui hasrat hatinya ini, kecuali dirinya dan Tuhan. Rois sebenarnya adalah pengasuh pada sebuah Pondok Pesantren sederhana di desanya. Jadi katakanlah dia sebenarnya berprofesi sebagai Ustadz, dan sudah cukup banyak menimba ilmu agama. Karena tak seorangpun mengetahui hasratnya ini, maka tanpa sepengetahuannya Sang "Bunga Sampang" dambaan hatinya ini telah dilamar oleh seorang pemuda dari desanya juga. Tak tanggung-tanggung orang yang melamarkan Bunga Sampang kepada Ortu-nya tak lain adalah abang kandung ROIS sendiri yaitu Tajul yang juga seorang Ustadz dan Pengasuh Pondok Pesantren yang berbeda, tetapi masih satu desa dengan ROIS. Abang Rois, Tajul diminta tolong oleh orang tua si pemuda sebut saja "Kumbang Sampang" untuk melamarkan "Bunga Sampang" kepada orang tuanya. Singkat cerita lamaran tersebut diterima dengan baik oleh orang tua Bunga Sampang. Maka ditetapkanlah hari perkawinan tersebut.
Mendengar pujaan hatinya menerima lamaran Kumbang Sampang, Rois naik pitam. Akalnya yang sejak dulu membedakan dia dengan binatang, menjadi gelap dan tek berfungsi. Ditupi api kemarahan yang semakin membesar karena peran Iblis yang menyiram bensin di hati ROIS yang sedang merah membara. Kemarahan tersebut terus bertambah, setelah upaya terakhir dengan memanggil ortu Bunga Sampang dan Kumbang Sampang untuk disidang gagal total.
Rois akhirnya mencari kambing hitam dari tragedi cintanya ini. Siapa lagi kalau bukan si Abang Kandung alias Tajul. Maka sejak saat itu pikirannya dipenuhi dendam kesumat kepada sang Abang. Berbagai upaya mulai dari penghinaan sampai menghasut orang kampung dan orang-orang dari desa tetangga agar mau membakar dan membunuh si Abang. Upaya Ibu, saudara, dan saudari kandungnya untuk mencegahnya tidak membuat Si Pemuda Patah Hati ini melunak. Alih-alih insyaf dia malah memusuhi semua orang yang menghalangi niat jahatnya untuk mencelakai Tajul sang Abang. Bahkan Ibunya yang sebelumnya tinggal bersamanya diusirnya bahkan diancam hendak dibunuhnya.
Puncaknya dia berhasil menghasut penduduk desa dan desa tetangga untuk menyerang Pesantren milik Tajul. Sebelumnya rumah Santri Tajul telah dibakarnya. Pada hari kelabu terjadilah tragedi kemanusian itu. Sebuah Musholla bait Allah dibakar, rumah Tajul dibakar, Rumah kakak perempuannya dibakar, belum cukup, rumah ibu kandungnya yang telah membesarkan dia dengan kasih sayangpun ikut dibakar. Naudzubillahmundzalik.....ROIS telah Durhaka karena Cinta, yang sebenarnya bukanlah cinta, tetapi nafsu angkara murka, berkolaborasi dengan rayuan Iblis laknatullah alaih. Cerita seperti ini sebenarnya klasik, sejak jaman dahulu banyak perbuatan makar yang disebabkan oleh apa yang disebut atas nama cinta kepada seorang wanita.....hancur...hancur, bayangkan seorang pengasuh pondok pesantren yang mengajarkan murid dan santri-santrinya untuk menghormati orang tua, malah menjadi pelaku dari kedurhakaan itu sendiri. Engkaukan tahu Rois durhaka kepada orang tua sama dengan durhaka kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta ini...Allah SWT. Cepatlah kau tobat sebelum ajal menghampirimu.