Senin, 02 April 2012

Indikator Pemerintahan Komprador USA

Istilah Komprador biasanya digunakan untuk menunjukkan pengantara bangsa pribumi yang dipakai oleh perusahaan atau perwakilan asing. Penguasa komprador adalah penguasa yang menjadi kaki tangan negara asing, khususnya negara besar, dalam hubungannya dengan rakyat.
Lalu apa indikator sebuah Rezim dikatakan komprador? Biasanya kebijakan-kebijakan yang mereka buat lebih kental terhadap kepentingan-kepentingan asing daripada demi kesejahteraan dan kemanfaatan rakyat sendiri.
Di Indonesia kita mengenal "Mafia Berkeley" sebagai Agen Asing, merekalah ’otak’ atas segala carut-marut ekonomi di Indonesia. Terjualnya sebagian besar aset strategis bangsa ini, semakin membengkaknya nilai hutang negara dan yang lain adalah keberhasilan ’agenda’ mereka.
Siapun pemimpin negara ini yang mengakomodir mereka (Mafia Berkeley) dalam kabinetnya berarti dia adalah seorang komprador. Atau kuat dugaan dia seorang komprador.
Mulai jaman Soeharto sampai saat ini negara kita telah tergadai habis kepada pihak asing, utamanya USA dan sekutu-sekutunya. Lihat saja betapa kekayaan alam dan sumber-sumber daya strategis hampir seluruhnya dikelola mereka (asing) contoh Free Port, Busang, dan berbagai kegiatan eksplorasi minyak dan gas alam,serta hasil tambang lainnya.
Terjadilah proses pemiskinan di negara yang nota bene sangat kaya dengan sumber daya alam ini. Bila ingin ditunjuk hidung siapa yang paling bertanggung jawab atas situasi ini? Jelas jawabannya adalah para pemimpin khususnya presiden. Namun kita tidak bisa meminta belas kasihan dari pemimpin-pemimpin komprador yang sudah mati rasa ini. Tidak ada jalan lain selain melakukan perubahan yang ekstrim dan dramatis, apa itu ? jawabannya adalah "REVOLUSI". Dengan revolusi kita rebut kembali hak-hak kekayaan alam kita dari tangan asing dan para kompradornya. Siapapun yang terlibat secara langsung dalam bekerja sama dengan asing untuk menguras kekakayaan alam Indonesia untuk kepentingan asing harus kita tindak tegas dengan hukuman yang berat.
Tegakkan kembali hak-hak bangsa ini atas kekayaan alam mereka,....Hai orang-orang tertindas rebutlah kembali hak-hak kalian dari para penindas kapitalis itu...segera dan bersama-sama kita pasti menang

Sabtu, 07 Januari 2012

Yayasan Amirul Mukminin: Analisa "Fatwa" MUI tentang Syiah

Yayasan Amirul Mukminin: Analisa "Fatwa" MUI tentang Syiah: Dalam pertemuannya dengan para pelajar Indonesia yang berada di Qom (28/4), Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab menyebutkan bahwa sampai ...

DURHAKA KARENA CINTA ==> SEBUAH TRAGEDI DARI SAMPANG

Kericuhan yang terjadi di Sampang Madura, ternyata pemicunya sangat sederhana. Seorang anak manusia yang marah karena cintanya tidak kesampaian. Ketika hasrat cintanya putus di tengah jalan, maka anak manusia ini menjadi "BB". Maksud "BB" disini bukan Blacberry tetapi BUTA & BODOH.
Anak Manusia ini bernama ROIS, dia diam-diam menaruh hati pada seorang wanita di desanya sebut saja Bunga Sampang. Tetapi tak seorangpun mengetahui hasrat hatinya ini, kecuali dirinya dan Tuhan. Rois sebenarnya adalah pengasuh pada sebuah Pondok Pesantren sederhana di desanya. Jadi katakanlah dia sebenarnya berprofesi sebagai Ustadz, dan sudah cukup banyak menimba ilmu agama. Karena tak seorangpun mengetahui hasratnya ini, maka tanpa sepengetahuannya Sang "Bunga Sampang" dambaan hatinya ini telah dilamar oleh seorang pemuda dari desanya juga. Tak tanggung-tanggung orang yang melamarkan Bunga Sampang kepada Ortu-nya tak lain adalah abang kandung ROIS sendiri yaitu Tajul yang juga seorang Ustadz dan Pengasuh Pondok Pesantren yang berbeda, tetapi masih satu desa dengan ROIS. Abang Rois, Tajul diminta tolong oleh orang tua si pemuda sebut saja "Kumbang Sampang" untuk melamarkan "Bunga Sampang" kepada orang tuanya. Singkat cerita lamaran tersebut diterima dengan baik oleh orang tua Bunga Sampang. Maka ditetapkanlah hari perkawinan tersebut.
Mendengar pujaan hatinya menerima lamaran Kumbang Sampang, Rois naik pitam. Akalnya yang sejak dulu membedakan dia dengan binatang, menjadi gelap dan tek berfungsi. Ditupi api kemarahan yang semakin membesar karena peran Iblis yang menyiram bensin di hati ROIS yang sedang merah membara. Kemarahan tersebut terus bertambah, setelah upaya terakhir dengan memanggil ortu Bunga Sampang dan Kumbang Sampang untuk disidang gagal total.
Rois akhirnya mencari kambing hitam dari tragedi cintanya ini. Siapa lagi kalau bukan si Abang Kandung alias Tajul. Maka sejak saat itu pikirannya dipenuhi dendam kesumat kepada sang Abang. Berbagai upaya mulai dari penghinaan sampai menghasut orang kampung dan orang-orang dari desa tetangga agar mau membakar dan membunuh si Abang. Upaya Ibu, saudara, dan saudari kandungnya untuk mencegahnya tidak membuat Si Pemuda Patah Hati ini melunak. Alih-alih insyaf dia malah memusuhi semua orang yang menghalangi niat jahatnya untuk mencelakai Tajul sang Abang. Bahkan Ibunya yang sebelumnya tinggal bersamanya diusirnya bahkan diancam hendak dibunuhnya.
Puncaknya dia berhasil menghasut penduduk desa dan desa tetangga untuk menyerang Pesantren milik Tajul. Sebelumnya rumah Santri Tajul telah dibakarnya. Pada hari kelabu terjadilah tragedi kemanusian itu. Sebuah Musholla bait Allah dibakar, rumah Tajul dibakar, Rumah kakak perempuannya dibakar, belum cukup, rumah ibu kandungnya yang telah membesarkan dia dengan kasih sayangpun ikut dibakar. Naudzubillahmundzalik.....ROIS telah Durhaka karena Cinta, yang sebenarnya bukanlah cinta, tetapi nafsu angkara murka, berkolaborasi dengan rayuan Iblis laknatullah alaih. Cerita seperti ini sebenarnya klasik, sejak jaman dahulu banyak perbuatan makar yang disebabkan oleh apa yang disebut atas nama cinta kepada seorang wanita.....hancur...hancur, bayangkan seorang pengasuh pondok pesantren yang mengajarkan murid dan santri-santrinya untuk menghormati orang tua, malah menjadi pelaku dari kedurhakaan itu sendiri. Engkaukan tahu Rois durhaka kepada orang tua sama dengan durhaka kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta ini...Allah SWT. Cepatlah kau tobat sebelum ajal menghampirimu.

Sabtu, 07 Mei 2011

AKAL DAN ILMU

Akal adalah yang dengannya Ilmu didapat, lebih jauh lagi dengannya pula Tuhan disembah.
Dengan demikian akal begitu penting bagi manusia. Bayangkan tanpa Akal tidak mampu manusia mengenal keberadaan Tuhan apalagi untuk menyembahnya. Akal pula yang menjadi sifat pembeda antara manusia dengan binatang.
Selanjutnya kerja Akal adalah berpikir. Apakah berpikir itu? Berpikir adalah bergeraknya pikiran dari hal yang diketahui menuju hal yang tidak diketahui kemudian menjadikannya menjadi diketahui.
Apa yang dihasilkan oleh kegiatan berpikir adalah pemahaman terhadap sesuatu atau orang biasa menyebutnya "pengetahuan" dan bila sudah menjadi tabiat atau prilaku peringkatnya naik menjadi Ilmu.
Ilmu sendiri sering disebut sebagai cahaya, kenapa? Karena hakekatnya memang cahaya. Apa itu cahaya? Cahaya adalah yang keberadaanya menampakkan yang selainnya.
Ilmu sangat dibutuhkan oleh manusia untuk membimbing jalannya menuju Allah. Karena tidak ada iman tanpa didahului ilmu. Adalah mustahil kita mengimani sesuatu yang tidak kita ketahui.
Ilmu bagi manusia bagaikan cahaya bagi mata.

Kamis, 22 April 2010

PRISTIWA PRIOK CONTOH KECINTAAN RAKYAT KEPADA TOKOH YANG BERSIH

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan

’Kemiskinan diciptakan oleh Sistem’

Bangsa Indonesia tidak perlu pesimis dalam upaya mengentaskan kemiskinan di negeri ini. Maraknya korupsi di Indonesia juga tidak menjadi alasan bahwa upaya pemberantasan kemiskinan tidak bisa dilakukan.

“Bangladesh itu juga negara dengan tingkat korupsi yang sangat tinggi. Tetapi nyatanya dengan kerja keras pengentasan kemiskinan bisa dilakukan,” kata peraih Nobel perdamaian 2006 Muhaamd Yunus kepada wartawan usai memberi kuliah umum di Kampus UGM, Sabtu (11/8).

Menurut Yunus, salah satu hal yang penting dalam pengentasan kemiskinan adalah pemberdayaan langsung kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Dan kelompok wanita, menurut Yunus, merupakan kelompok yang bisa berpotensi untuk diberdayakan.

“Seperti yang kami lakukan di Grameen Bank dengan memberi kredit pada wanita yang ternyata cukup efektif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat karena kaum wanita mempunyai kelebihan dalam manajemen keuangan,” ujarnya.

Apa yang dilakukan para sebagian besar kaum wanita di Bangladesh? setelah mendapatkan pinjaman, mereka langsung membeli gabah di pasar lalu menggiling gabah tersebut kemudian menjualnya dalam bentuk beras. “Dari usaha ini mereka mendapatkan jumlah penghasilan 6-7 kali lipat dari pada penghasilan mereka sebelumnya,”ungkap profesor ekonomi di Universitas Chittagong, Bangladesh.

Sementara itu di dalam kuliahnya, Yunus menekankan perlunya perbaikan pada sistem perbankan. Karena sistem yang ada selama ini tidak memberi peluang kepada kelompok miskin untuk mendapatkan akses modal. Padahal, modal menjadi hal utama untuk kaum miskin dalam upaya bangkit dari keterpurukan ekonomi mereka.

“Untuk itu perlu perubahan pada sistem bank yang selama ini. Sistem harus dibuat agar akses masyarakat miskin lebih luas lagi,” katanya.

Namun diakui Yunus untuk merubah sistem harus diawali dengan perubahan pola pikir masyarakat, khususnya kalangan perbankan yang tidak sekedar memikirkan keuntungan mereka. “Selama ini kalangan perbankan hanya berfikir bagaimana mencari uang tetapi tidak berfikir bagaimana agar uang itu berkembang sekaligus bermanfaat bagi kaum miskin,” ujarnya.

Menurut Yunus, kemiskinan bukan diciptakan oleh masyarakat miskin tapi diciptakan oleh sistem yang ada di masyarakat, “ Namun apabila kita semua tidak peduli terhadap kemiskinan, berarti kita juga sudah menjadi bagian dari sistem yang menciptakan kemiskinan itu sendiri,” imbuhnya.

“Kita jangan hanya sibuk mengerjakan hal-hal yang kecil saja tapi bagaimana kita bisa memikirkan dan mengerjakan hal-hal yang besar yang akan kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan,” tambahnya.

Maka dari itu, kata Yunus, setiap universitas harus mampu membentuk mindset para mahasiswanya agar dengan mindset tersebut mereka mampu menghadapi masa depannya yang lebih baik ketika sudah lulus.

Sebelum memberikan kuliah umum, paginya Muhammad Yunus diterima langsung oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng Ph.D dalam acara ramah tamah di ruang rektor, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Prof Dr Retno Sunarminingsih M.Sc Apt.

Kuliah umum yang disampaikan Muhammad Yunus mengambil tema ‘Poverty Alleviation throught Empowering Microfinance’ berlangsung selama dua jam, dengan diakhiri sesi tanya jawab. (Humas UGM)

Rabu, 23 September 2009

MANUSIA INI

Manusia ini sejak lahir telah dianugerahi dengan akal dan panca indera yang baik. Lewat sarana ini dia dapat bertahan hidup dan mengusahakan apa yang dia butuhkan. Dasar dari upaya manusia ini dalam berusaha adalah pengalaman dan nalarnya terhadap sebab bagaimana sesuatu dapat diraih atau terwujud. Namun dari pengalamannya pula manusia ini mengetahui bahwa dia tidak selalu bisa mendapatkan apa yang dia inginkan (you can't allways get want you want), betapapun kuatnya keinginan tersebut dan berbagai upaya telah dilakukan.

Bersandar dari realita tersebut manusia ini berfikir tentang keterbatasan manusia sebagai bagian dari alam ini. Ketika dia berfikir bahwa dia (manusia) terbatas, kemudian ada dorongan dalam dirinya untuk mencari kekuatan yang lebih besar kekuasaannya daripada dirinya. Namun singkat cerita satu-persatu objek diteliti dan direnungkan dan ternyata semuanya memiliki keterbatasan bahkan lebih parah lagi objek-objek tersebut diragukannya memiliki kesadaran akan keberadaannya seperti sadarnya manusia ini akan keberadaan dirinya.

Selanjutnya manusia ini mengikuti fikirannya menerawang dengan banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin dia jawab secara sempurna. Diantaranya; apakah jenis dirinya adalah satu-satunya jenis objek yang dapat sadar akan keberadaan dirinya? Bila semua ini berawal dan apakah akan berakhir? Siapa penyebab semua ini, karena dia tidak merasa pernah memulai mengusahakan keberadaanya sendiri? Apakah semua ini ada yang mengatur, karena dia berfikir dirinya saja harus berfikir dan mengatur dirinya untuk bertahan hidup, bagaimana alam yang besar ini bisa bertahan tanpa pengaturan sama sekali? Singkat cerita masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dia rasa harus dia jawab untuk membebaskan dirinya dari kebingungan ini.

Kemudian dia memulai bertanya pada satu-satu dari kelompoknya, tetapi mereka malah mengandalkannya untuk mencari jawabannya karena kepala mereka juga sudah sakit memikirkannya, ada yang hanya nyengir melihatnya entah apa maksudnya? Walhasil bilapun ada jawaban tak pernah memuaskannya.

Akhirnya dia memutuskan untuk mencari jawabannya sendiri dan mulai berkelana secara fisik dan fikiran, sambil terus berharap ada sesuatu yang memiliki jawaban atas semua pertanyaannya apapun itu bagaimanapun caranya (BERSAMBUNG)